Melansir dari CNN Indonesia, tahun 2017 lalu situs resmi Telkomsel dibajak oleh hacker atau peretas. Lamannya tersebut digantikan dengan sebuah perjanjian bahwa Telkomsel harus menurunkan harga tarif internet yang memang dikenal sangat mahal dibanding operator lainnya. Hal ini sempat menghebohkan Twitter.
Kejadian dan Poin Tentang Peristiwa Dibajaknya Situs Resmi Telkomsel oleh Peretas
Melihat apa yang dilakukan oleh hacker tersebut, bisa dianggap wajar karena memang Telkomsel merupakan salah satu provider di Indonesia dengan daftar harga internet sangat mahal. Tidak hanya satu bahkan banyak masyarakat mengeluhkannya dan berikut akan dirangkum kejadian hingga poin terkait kejadiannya tersebut.
1. Jumat Pagi 2017 Situs Resmi Telkomsel tidak Bisa Diakses karena Diretas

Meskipun sudah terjadi sekitar beberapa tahun lalu tetapi masih tetap saja membekas di benak masyarakat. Bahkan dengan adanya kasus pembajakan tersebut sampai tahun 2022, harga kuota internetnya masih saja mahal dan apa yang dikeluhkan oleh hacker dirasakan semua pelanggan Telkomsel.
Sejak pagi itu, situs resmi dari Telkomsel sendiri tidak bisa dibuka dan berganti nama sesuai hacker yang menamainya. Hal ini sempat menggegerkan dunia maya Twitter serta mendapatkan banyak tanggapan dari masyarakat luas terkait pembajakan tersebut. Sayangnya sampai saat ini Telkomsel masih menawarkan harga kuota tinggi.
2. Peretas Menggantikan Halaman Utama Situs dengan Cacian

Hacker yang melakukan hal tersebut tidak hanya asal meretas, tetapi juga memberikan cacian hingga hinaan bahkan menggantikan nama Telkomsel menjadi salah satu hewan untuk umpatan. Tidak hanya sampai disitu, sepertinya peretas mempunyai dendam sendiri terhadap Telkomsel sehingga memberikan makian terkait harga internet mahal.
Entah bagaimana ceritanya peretas bisa merasakan hal tersebut, namun ternyata tanggapan netizen malah mendukung hacker karena mereka juga merasakan hal sama. Telkomsel sempat memberikan konfirmasinya dan pembajakan tersebut terjadi seharian sehingga membuat pengguna yang akan membukanya tidak bisa.
3. Mengeluhkan Harga Paket Internet yang Sangat Mahal

Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa permasalahan berawal dari peretas yang merasa dirugikan dengan mahalnya harga kuota internet yang ditawarkan oleh Telkomsel. Oleh sebab itu terjadilah peretasan tersebut. Bukannya dilindungi oleh pengguna lainnya, justru banyak netizen mendukung hacker.
Di dalam komen saat itu, banyak sekali masyarakat mengeluh mengenai mahalnya kuota internet seperti apa yang dikeluhkan oleh hacker. Bahkan beberapa mengalami pemotongan pulsa ketika lupa memaketkan internetnya lagi sehingga kehilangan banyak pulsa. Berkat kejadian tersebut ternyata Telkomsel tetap pada pendiriannya.
4. Hacker Menuntut Penurunan Harga setiap Paket Telkomsel

Telkomsel sendiri biasanya menawarkan paket internet yang sudah termasuk dengan akses aplikasi menonton streaming seperti HOOQ, VIU dan lainnya. Menurut pemrotesan peretas saat itu, dia menuntut agar provider pertama di Indonesia tersebut bisa menurunkan harga paketannya.
Bahasa yang digunakan pun cenderung non formal, seperti melakukan percakapan virtual bersama temannya. Hal ini menunjukkan bahwa hacker benar-benar merasa termanipulasi dengan harga kuota internet mahal. Bahkan hingga saat ini pun tahun 2022, Telkomsel tidak berniat menurunkan harga kuota untuk penggunanya.
5. Banyak Netizen yang Berbalik Mendukung Hacker dan Setuju Pendapatnya

Menurut beberapa komentar di dalam Twitter, banyak netizen yang notabene sebagai masyarakat sekaligus penggunanya justru mendukung hacker karena juga merasakan hal sama. Bahkan ada juga keluhan terkait sinyalnya buruk tetapi harganya mahal sehingga tidak sepadan sama sekali.
Melihat komentar masyarakat yang justru mendukung hacker tidak menggerakkan hati Telkomsel mengabulkan permintaannya sampai detik kini. Namun ada juga netizen berpendapat, jika memang tidak mampu dan merasa berat membelinya, tidak perlu menggunakan telkomsel untuk providernya.
6. Komentar Netizen Juga Ingin Telkomsel Menurunkan Harga Paketannya

Netizen juga ingin Telkomsel menurunkan harga paketannya, sehingga mendukung apa yang hacker lakukan. Tidak heran jika komentar pada saat itu dipenuhi dengan dukungan serta pengiyaan bahwa harga paketan internet Telkomsel memang memberatkan penggunanya, padahal semua membutuhkannya.
Dengan mengulas lagi peristiwa yang telah lampau yaitu pada tahun 2017, bukan berarti menjelekkan nama provider tersebut. Pembahasan diatas pure apa adanya dan memang banyak keluhan serupa, namun untuk kualitas jaringan dan sinyal Telkomsel nomor satu tidak ada duanya.