Menurut pengalaman pribadi dan melihat teman yang bahkan sering membeli HP keluaran baru dengan harga fantastis, mempunyai alasannya sendiri. Beberapa alasannya bukan hanya berbicara persoalan gengsi semata tetapi sudah naik ke ikut perkembangan zaman dan kemajuan teknologi sehingga mengharuskan diri membelinya.
Beberapa Alasan Seseorang Membeli HP dengan Harga Fantastis
Tidak banyak yang tahu sebenarnya beberapa orang membeli HP dengan harga fantastis bahkan bisa mendapatkan satu unit motor juga uang muka membeli rumah. Tentunya jika bukan seseorang dengan pendapatan di atas rata-rata pastinya tak akan membelinya mengingat sebulan setelahnya harga jualnya akan turun dan berikut alasannya.
1. Mengikuti Perkembangan Zaman dengan Memanfaatkan Teknologi Terbarunya

Jika melihat dari kacamata bisnis, mengikuti perkembangan gadget tidak akan pernah ada habisnya terutama HP. Hal tersebut karena perkembangan zaman akan terus digerus oleh kemajuan teknologi yang setiap tahunnya akan menghasilkan gadget baru, terutama ponsel. Harganya pun tidak stabil karena digantikan dengan versi terbarunya.
Oleh sebab itu tidak heran jika salah satu alasannya adalah mengikuti perkembangan zaman karena memang secepat itu kemajuan teknologi pada gadget terjadi setiap tahunnya. Hal itu sudah menjadi hal wajar bagi semua merek gawai di Indonesia, bahkan sekelas HP buatan china pun menyalip teknologinya dan berani mematok harga tinggi.
2. Mempunyai Keinginan untuk Selalu Update HP Terbaru Bernilai Fantastis

Alasan keduanya tidak istimewa karena memang hanya sebagai pemuas keinginannya saja. Tidak sedikit mereka yang selalu mempunyai keinginan konsumtif sehingga keluarnya tipe-tipe HP baru pun diikuti setiap tahunnya bahkan membelinya. Tentunya mereka adalah seseorang dengan pendapatan lebih bisa dibilang mempunyai rezeki lebih.
Hal tersebut karena setelah membelinya baru seharga puluhan juta misalkan, seperti sudah disinggung nantinya sebulan kemudian jika menjualnya harganya sudah turun drastis dari harga awal. Jika bukan seseorang berpendapatan tinggi tentu akan menyayangkan hal tersebut dan memilih tidak gegabah selalu memenuhi keinginannya.
3. Kebutuhan Pekerjaan yang Menuntut Memori hingga Kualitas Gambar Terbaik

Tidak semua orang bekerja harus berada di kantor seharian, karena saat ini di rumah pun bisa melakukan pekerjaan. Hal tersebut yang menjadikan alasan seseorang akhirnya membeli HP berharga fantastis, karena kebutuhan pekerjaannya menuntut gawai dengan memori hingga kualitas gambar terbaik sehingga harus membelinya.
Jangan salah, karena beberapa pekerja membutuhkan sebuah HP hanya untuk melakukan pekerjaannya. Salah satunya sebagai content creator yang biasanya membuat video hanya dengan menggunakan ponselnya sehingga memang dituntut mempunyai kualitas gambar terbaik dan memori besar, oleh sebab itu harus mengupgrade ponselnya.
4. Sudah Waktunya Ganti HP dengan yang Lebih Baik Kinerjanya

Jangan salah, karena tidak semua mereka yang membeli HP berharga fantastis hanya ingin menaikkan gengsinya saja. Terkadang sebagian sudah menggunakan ponsel dengan tipe sebelumnya bertahun-tahun lamanya hingga bertepatan rilisnya seri terbaru harus mengganti ponselnya, otomatis pada akhirnya keputusan membelinya.
Beberapa masyarakat yang membeli karena alasan keempat ini biasanya diberi kado atau jika membelinya sendiri membutuhkan banyak pertimbangkan sampai pada akhirnya terbelilah HP tersebut. Hal tersebut terpaksa dilakukan juga disebabkan kinerja ponsel sebelumnya sudah tidak bisa lagi pertahankan sehingga harus ganti.
5. Hanya untuk Menaikkan Gengsinya di Antara Teman-teman Lainnya

Poin kelima ini menjadi satu-satunya alasan yang sebaiknya jangan ditiru, meskipun ada banyak juga pelakunya. Oleh sebab itu diharapkan Anda tidak membeli HP berharga hanya karena mementingkan sebuah gengsi semata. Hal tersebut karena terkadang untuk memenuhi keinginan tersebut seseorang harus memampukan dirinya.
Terkadang sebenarnya mereka belum mampu membelinya, hanya karena gengsi melihat teman-teman lainnya sudah mengganti ponselnya dengan merek sejenis lalu menempuh cara apapun. Akibatnya tentut saja akan menambah kebutuhan per bulannya, bahkan kejadian terburuknya pendapatannya minus hanya untuk membayar tagihannya.
6. Mementingkan Nilai Prestige Semata di Hadapan Orang Banyak

Alasan terakhir ini tidak berbeda dengan poin sebelumnya, tetapi biasanya pelakunya lebih mengutamakan mampu dahulu membelinya meskipun harus kredit tetapi bisa membayarnya. Jika diperhitungkan belum bisa memilikinya, tetap akan mengurungkan niat membelinya.
Poin-poin diatas hanya menjadi gambaran saja, bahwa sebenarnya mementingkan pemenuhan kebutuhan konsumtif tidak akan pernah ada habisnya. Jika memang sepertinya belum mampu, jangan memampukan diri karena kedepannya akan merugikan diri sendiri.