Seperti yang sering dibahas oleh Ruang Udara, dimana saat ini keamanan digital masih rentan kejahatan atau biasa disebut dengan cybercrime. Pada dasarnya setiap inovator, peyumbang berbagai kemajuan teknologi baru sudah memprediksikan bahwa pada akhirnya memang kejahatan siber akan merajalela. Bahkan prediksi tersebut tak disertai cara menanganinya.
Alasan Keamanan Digital Masih Rentan Cybercrime
Cybercrime saat ini seringkali menyerang pengguna bahkan yang belum pandai menggunakan teknologi modern selevel gadget. Justru mereka itulah jadi target empuk pelaku karena tentunya mudah dikelabui. Hal tersebut menjadi bayangan mengerikan di tengah gencarnya kemajuan teknologi di masa kini dan masa depan. Berikut akan dijelaskan sedikit alasan masih sangat rentan.
1. Belum Ada Cara Terbaik Membasminya

Sampai detik ini, meskipun kemajuan teknologi sudah hampir mendominasi dunia tetapi belum ada cara terbaik untuk membasminya. Hanya ada cara menghindarinya, itupun tidak menjamin 100% berhasil karena semua tergantung masing-masing penggunanya. Sebaik apapun caranya, jika setiap masyarakatnya tidak pandai tetap akan tertipu.
Oleh sebab itulah sebenarnya lebih baik cybercrime diberantas bukan hanya menghindarinya. Namun sayangnya belum ada cara terbaik membasminya sehingga kejahatan digital masih rentan sampai detik ini. Lalu cara menghadapinya masyarakat harus pandai membedakan setiap modusnya.
2. Hanya Bisa Dihindari bukan Diberantas

Seperti sudah dibahas pada poin di atas, bahwa saat ini cybercrime atau kejahatan digital belum bisa diberantas hanya dapat dihindari. Sedangkan menghindarinya dibutuhkan kemampuan tersendiri pada setiap penggunaannya, itulah mengapa saat ini masih banyak korban karena tidak semuanya mampu menghindarinya.
Pada dasarnya cybercrime sendiri sudah bagian dari kemajuan teknologi, sehingga tidak akan pernah bisa diberantas begitu saja. Bisa diibaratkan teknologi tak akan sempurna tanpa kejahatan siber. Itulah alasan keamanan digital masih rentan bahkan tidak mudah dikendalikan oleh masyarakat juga ahli di bidangnya.
3. Kemajuan Teknologi yang Mendominasi

Dewasa ini teknologi memang sudah terlihat mendominasi dunia. Padahal kenyataannya hal itu justru menjadi pintu utama kemudahan bagi pelaku menyebarkan kejahatannya dalam bentuk digital. Semakin canggih teknologinya makin mudah pelaku masuk mencari jalan melakukan kejahatannya tanpa jejak.
Bahkan saat ini sudah banyak pihak berwenang atau kepolisian membuat regu khusus memberantas kejahatan siber. Namun tetap saja belum bisa memberantasnya, sama halnya dengan kejahatan non siber. Kemajuan teknologi yang mendominasi sendiri menjadi alasan sampai saat ini keamanan digital masih rentan.
4. Beberapa Masyarakat Masih Abai Keamanan Digital

Bukan masyarakat jika tidak melakukan hal mengabaikan, termasuk keamanan digital. Meskipun sudah banyak sekali korbannya tetap saja mereka belum bisa menganggap serius keamanannya menggunakan teknologi saat ini. Pada akhirnya akibat ulah pengguna juga keamanan digital masih rentan sampai sekarang.
Abai disini adalah dimana mereka tidak melindungi akun privasinya sampai dengan mudahnya mempercayai orang dengan modus penipuan di dunia maya. Banyak sekali dari mereka menganggap bahkan percaya melebihi orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut membuat pelaku merasa mempunyai kesempatan besar.
5. Peretas Cenderung Lebih Pandai daripada Pengguna

Sepandai-pandainya menghindari atau membuat sistem keamanan terbaik, percayalah pada akhirnya peretas atau hacker akan selalu lebih pandai bahkan dari penggunanya. Itulah mengapa saat ini masih banyak sekali website penting hingga berbagai digital security bocor tanpa sebab. Contohnya kasus Bjorka beberapa waktu lalu.
Tidak hanya di luar negeri, Indonesia juga banyak mempunyai peretas handal. Oleh sebab itulah jumlah mereka pun banyak sehingga ilmunya akan diterapkan banyak penjahat cybercrime. Selain peretas masih banyak pencuri melalui dunia maya membohongi masyarakat. Melihat hal tersebut tentu saja kepandaian peretas menjadi alasan keamanan digital masih rentan.
Baca juga : 6 Cara Agar Perangkat Gawai Awet Lama
6. Terlalu Banyak Modus Kejahatan di Dunia maya

Di dalam industri cybercrime dan penipuan digital sejenisnya, ada banyak sekali modus. Dari Pig Butchering hingga metode meretas akun pengguna produk bank di Indonesia. Banyaknya modus kkejahatan di dunia maya tersebut menjadi alasan terakhir keamanan digital masih rentan saat ini.
Hal tersebut karena satu modus saja belum tentu bisa diberantas atau bahkan dihadapi dengan baik oleh masyarakat. Coba saja bayangkan jika lebih dari satu. Selain itu tidak ada jejak terekam, mereka akan dengan mudahnya menghapus rekaman digital sehingga sulit mengusutnya sampai tuntas.
Apapun alasan keamanan digital masih rentan, sebagai pengguna cerdas diharapkan Anda bisa dengan baik menghadapi modus-modus cybercrime. Hanya itu cara terbaik saat ini sehingga penggunaan sosial media dan lain-lain tetap aman.