Tidak akan pernah ada yang bisa memberantas kejahatan siber atau cyber crime karena terbatasnya kemampuan seseorang dalam hal teknologi. Kelemahan itulah pada akhirnya menjadi sulit mengetahui tersangka dari pelakunya, oleh sebab itulah terasa sangat sulit untuk mengatakan bahwa keadaan disana aman dari kejahatan.
Beberapa Alasan Keamanan di Dunia Maya masih Menjadi Ancaman Penggunanya
Ancaman tersebut pada dasarnya berasal dari ketidakmungkinan ditemukannya pelaku kejahatan siber, jikapun bisa ditemukan harus melalui jalur teknologi modern. Hal tersebut tentunya masih sangat terbatas meskipun sudah ada bagian kepolisian yang mengurus permasalahan tersebut, berikut beberapa alasan masih adanya ancaman-ancaman.
1. Terbatasnya Kemampuan dalam Melacak Jejak di Dunia Siber

Hacker atau peretas yang biasa melakuka kejahatan di dunia maya memang lebih pintar, sehingga untuk melacaknya pun terasa sangat sulit. Membutuhkan seseorang dengan otak benar-benar jenius teknologi dalam melacak semua jejak penjahat cyber crime karena tidak hanya satu bahkan banyak sekali pelakunya dan mereka menggunakan siasat berbeda.
Dunia maya memiliki hubungan erat dengan teknologi sehingga pelaku kejahatan tersebut akan menghilangkan jejaknya dengan kepandaiannya menggunakan teknologinya. Oleh sebab itulah alasan pertama keamanan disana masih menjadi ancaman adalah terbatasnya kemampuan dalam melacak jejak di dunia siber, kemungkinan pelaku tertangkap rendah.
2. Pelaku Cyber Crime Biasanya akan Lebih Pandai daripada Masyarakat Umum

Jika Anda penikmat film, pastinya sudah sangat sering melihat bagaimana para penjahat cyber crime melangsungkan proses kejahatannya. Hal tersebut bukan hanya fantasi fiksi semata, karena saat ini kemajuan teknologi membuat segalanya lebih mudah untuk mereka semua. Semakin majunya perkembangan dunia siber pelaku memiliki jalan khusus.
Beberapa penjahat pastinya sudah sangat mahir dalam menjalankan beberapa kode hingga melakukan pembajakan atau peretasan. Disitulah pada akhirnya mereka semua merasa memiliki tempat yang mendukung kegiatannya dengan kemajuan teknologi tersebut. Bahkan adanya metaverse sudah disebutkan dapaknya cyber crime merajalela.
3. Dampak dari Kemajuan Teknologi Menjadi Lahan Permainannya

Layaknya pemain bola di lapangan rumput hijau luas, para pelaku cyber crime sendiri menjadikan kemajuan teknologi tersebut sebagai lahan permainannya. Mereka lebih leluasan bahkan mudah menjangkau segala akun hingga melancarkan kejahatannya disana tanpa diketahui karena menutupinya pun akan sangat terbuka lebar.
Oleh sebab itu, dengan adanya metaverse sebenarnya lebih menakutkan karena ancaman di dunia maya sendiri belum terjamin keamanannya. Tidak ada jalan khusus untuk melindunginya karena keterbatasan kemampuan seseorang pada teknologi tersebut sehingga masih belum ditemukan cara terbaik melindungi dunia disana.
4. Belum Adanya Sistem Keamanan yang Mumpuni Melawannya

Salah satu bukti bahwa pelaku cyber crime lebih pandai daripada manusia-manusia yang mengejarnya adalah saat ini belum ada sistem keamanan mumpuni untuk melawannya. Mungkin di negara-negara lain sudah diterapkan, namun sayangnya Indonesia masih belum terlihat menghasilkan keamanan tersebut meskipun sudah berusaha.
Menjawab masalah ancaman tersebut memang sulit, karena pada dasarnya keadaan dunia maya memang chaos. Banyaknya cyber crime hingga akun-akun palsu yang mengelabui konsumen dengan menjual barang-barang, setelah dibayar mereka memblokir nomornya. Hal-hal dari permasalahan sepele menjadi besar.
5. Mencuri Melalui Dunia Maya lebih Mudah daripada Nyata

Sorry to say, menyebutkan para cyber crime sebagai pencuri karena memang benar begitu adanya, mencuri sebuah akun hingga uang yang mereka hasilkan dengan keringkat. Alasan keempat tentu saja karena apapun yang dilakukan oleh pelakunya lebih mudah dari dugaan. Hanya memerlukan beberapa kali telepon atau memasukkan sms dan kode tertentu.
Hal tersebut yang akhirnya membuat beberapa orang tertipu. Selain itu mereka juga tidak akan diburu karena sulit memperlihatkan wajah hingga identitas pelakunya, kembali lagi pada poin sebelumnya bahwa keterbatasan kemampuan teknologi menjadi alasan logis. Jika pun tertangkap tidak ada bukti konkret sama saja sulit.
Dengan melihat alasan-alasan diatas tentunya bisa menyadarkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan ponselnya terutama akun. Usahakan jangan mudah percaya terhadap permintaan orang asing, bahkan menawarkan sejumlah barang juga jangan dipercaya karena memungkinkan kejahatannya dimulai dari situ.