Di zaman yang serba menggunakan teknologi maju seperti sekarang ini justru lebih banyak memunculkan kejahatan siber yang menjadi kekhawatiran masyarakat. Melansir dari kompas.com, saat ini sedang maraknya Cyber Security Threat atau ancaman keamanan siber. Hak ini terus bertambah setiap harinya, untuk mencegahnya masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam memanfaatkan internet.
Beberapa Jenis Cyber Security Threat atau Ancaman Keamanan Siber
Dalam memanfaatkan teknologi masyarakat memang diwajibkan mempunyai akun dan password untuk masuk ke berbagai fitur canggihnya. Namun ternyata hal tersebut sedang ramai diperbincangkan menjadi ancaman bagi pelaku kejahatan siber, oleh sebab itulah masyarakat diharapkan tahu tentang jenis-jenis Cyber Security Threat dan berikut akan dijelaskan secara singkat enam jenisnya.
1. Malware yang Sedang Populer dalam Lingkup Cyber Security Threat

Melansir dari kompas.com, malware adalah software berbahaya yang akan dikirimkan oleh pelaku cyber crime untuk mengancam korbannya, termasuk didalamnya adalah virus, worm, ransomware and spyware. Ancaman jenis pertama ini akan aktif ketika pengguna mengklik tautan atau link berupa lampiran yang tidak jelas keamanannya serta asal usulnya.
Oleh sebab itulah, terutama bagi Anda yang memang baru pertama kali menggunakan gadget sebaiknya untuk tidak mudah terpengaruh mengklik tautan sembarangan. Begitu juga jika mendapatkan kirimannya dari teman atau kerabat, jika tidak jelas darimana asalnya dan untuk apa sebaiknya jangan ikut mengkliknya karena cenderung berbahaya atau termasuk malware.
2. Emotet Virus Perbankan yang Canggih dan Mematikan

Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) menjelaskan bahwa Emotet adalah sebagai bentuk trojan perbankan modular canggih. Cara kerjanya memerankan pengunduh atau penetes trojan perbankan lainnya. Jenis ini dikenal di kalangan ahli teknologi sebagai malware paling mahal dan merusak. Bagaimana cara menyebarkannya tentu saja tidak berbeda dengan malware lainnya.
Selain itu terkadang seseorang sengaja menggunakannya pada gadget seseorang secara online sehingga bisa meretas atau paling buruk melancarkan aksinya. Belum banyak yang tahu tentang Emotet tersebut, padahal dampaknya sangat merusak mengingat virus trojan juga terkenal bandel menempel di sebuah komputer atau laptop bisa menyebabkan mati serta rusak.
3. DoS (Denial of Service) Ancaman Siber menyerang Jaringan

Seperti judulnya tersebut, dimana DoS (Denial of Service) merupakan jenis serangan siber yang menyerang komputer dan jaringan. Akibatnya tidak akan bisa menanggapi permintaan sehingga tentunya tak akan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Oleh sebab itulah bagi para mahasiswa khususnya diharapkan berhati-hati dengan ancaman jenis ini.
Selain merusak jaringan, komputer juga terkadang cenderung tidak akan bisa bekerja kembali seperti sedia kala. Belum ada penjelasan khusus bagaimana DoS bisa menjangkit sebuah komputer dan jaringannya, tetapi yang jelas kemungkinan cara kerjanya sama seperti virus sehingga disebarkan melalui malware atau tautan keamanannya kurang bisa terjamin.
4. Man in the Middle (MITM) Metode Pelaku Cyber Crime

Mengutip dari kompas.com, MITM bisa terjadi ketika peretas sudah memasukkan diri ke dalam transaksi dua pihak. Setelah mengganggu lalu lintas, mereka akan menyaring dan mencuri data. Serangan jenis tersebut biasanya sering terjadi saat pengguna internet sedang terhubung ke jaringan wifi publik yang tidak aman alias tidak diketahui sumber serta providernya.
Peretas atau hacker akan memanfaatkan situasi tersebut dengan menyisipkan diri di antara para pengguna dan jaringannya. Jangan salah karena memang pelaku cyber crime sangatlah lihai dan pintar sehingga mereka mudah saja melakukannya. Setelah berhasil menyelinap, mereka akan menggunakan malware untuk menginstal software dan menggunakan data secara ilegal.
5. Phising Sudah lama ada Sasarannya Email

Jenis Cyber Security Threat yang sudah lama ada, dengan menggunakan metode serangan komunikasi palsu seperti email dan telepon guna mengelabui penerimanya agar membuka dan menjalankan instruksi pelakunya. Salah satu informasi yang sering diincar adalah nomor kartu kredit, sehingga bisa mereka gunakan tanpa ada sepengetahuan pemilik aslinya.
6. Injeksi SQL

Injeksi SQL (Structured Query Language) jenis serangan siber yang dilakukan dengan memasukkan kode berbahaya ke dalam server yang menggunakan SQL. Saat sudah terinfeksi nantinya server tersebut bisa disalahgunakan oleh peretas atau hacker untuk melancarkan aksinya.
Dari keenam jenis tersebut masih tersisa seragan kata sandi. Banyaknya jenis modus Cyber Security Threat tentunya membuktikan bahwa sebenarnya teknologi sangatlah rentan. Oleh sebab itulah masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam memanfaatkannya.