Sudah banyak dibahas pada artikel-artikel, bagaimana Indonesia diacak-acak oleh satu orang hacker bernama Bjorka. Namanya saja peretas, sudah termasuk kejahatan walaupun niatnya hanya menyerang pemerintah namun dengan cara membocorkan data-data pribadi masyarakat Indonesia yang sangat rentan digunakan oleh penjahat siber lainnya. Pertanyaannya apakah keamanan siber Indonesia selemah itu?
Membahas Terkait Cyber Security Indonesia yang Berhasil diacak-acak oleh satu Hacker
Tanggapan pemerintah terkait pembocoran data tersebut sendiri sangat mengecewakan banyak masyarakat karena bukannya mencari solusi justru membalikkan kesalahan pada rakyatnya. Hal tersebut justru semakin membuat Bjorka semakin tertantang menantang kembali pemerintahan yang dianggap kurang pandai dalam menangani kasusnya. Berikut beberapa poin membahas cyber security Indonesia ternyata masih lemah.
1. Pemerintah tidak Berusaha Memperkuat Keamanan Siber
Melihat masih lemahnya sistem keamanan siber di Indonesia tidak membuat pemerintah memperkuatnya lagi justru memfokuskan mencari dan menangkap Bjorka. Memang benar apa yang dilakukan hacker tersebut tidak bisa dikatakan benar, namun seharusnya mereka membenahi sistem keamanan terlebih dahulu.
Jika keamanan sudah cukup bisa diandalkan, tentunya peretas tidak akan bisa memasukinya lagi. Lalu ketika memfokuskan menangkap Bjorka namun sistem keamanan sibernya masih lemah, akan ada Bjorka-Bjorka lainnya yang menyerang Indonesia. Oleh sebab itu sudah sebaiknya Indonesia membenahi terlebih dahulu daripada mencari.
2. Dengan Adanya Bjorka Membuktikan Cyber Security Indonesia sangat Lemah
Banyak masyarakat yang membicarakan peristiwa ini sebagai bukti bahwa sebenarnya keamanan siber Indonesia ini masih sangat lemah. Padahal sudah ada Lembaga khusus menangani bahkan berjanji akan memberikan keamanan pada siber dengan kualitas terbaiknya. Namun ternyata Bjorka berhasil mengacak-acaknya, membobol data petinggi juga presiden.
Ruang Udara sudah pernah membahas berkali-kali bahwa peretas dan pelaku kejahatan siber lebih pintar daripada orang biasa bahkan ahli teknologi sekalipun. Benar terjadi, bahkan Bjorka berani mengancam banyak petinggi pemerintahan Indonesia. Keren memang, talk less do more from Bjorka dan membuktikan kelemahan keamanan negara ini.
3. Tidak ada yang bisa Menyalahkan atau Disalahkan atas Peristiwa ini
Nasi sudah menjadi bubur, pemerintah sudah sering diperingatkan terkait keamanan siber tetapi sepertinya tidak mempedulikannya. Bahkan saat data-data masyarakat yang dibobol dan di publish mereka mengabaikannya sampai pada akhirnya Bjorka berhasil membagikan data penting beberapa petinggi negara.
Dari Bapak Luhut hingga Presiden sempat terkena serangan dari Bjorka dan saat itulah baru mereka mengambil langkah seribu. Namun kembali lagi, sebenarnya peristiwa ini tidak ada yang bisa disalahkan atau menyalahkan karena nasi sudah menjadi bubur. Menyalahkan pemerintah pun percuma, karena mereka tidak merasa salah. Begitu juga Bjorka yang hanya berdiri sebagai wakil rakyat sesungguhnya.
4. Selama Beberapa Hari masih Menjadi Trending Nomor Satu di Twitter
Bjorka memang sering mengancam melalui akun twitternya dan di sanalah semuanya berasal hingga saat ini kehadirannya masih diharapkan oleh masyarakat Indonesia sebagai wakil rakyat. Dimana banyak masyarakat mengeluhkan kinerja pemerintah yang justru menginjak-injak dengan tidak mau menerima aspirasinya.
Namun pada dasarnya keberadaan Bjorka membalaskan dendam teman lamanya berasal dari Indonesia yang membocorkan bagaimana rusaknya negara Indonesia. Oleh sebab itulah banyak masyarakat justru mendukung bahkan mengelu-elukan Bjorka karena menganggap cara kerjanya sempurna. Hal tersebut terbukti #Bjorka bertahan berhari-hari trending nomor 1 di Twitter.
5. Diharapkan Pemerintah Segera Menangani Keamanan Siber Indonesia
Peristiwa Bjorka ini sebagai rakyat menyarankan sebaiknya pemerintah segera menangani keamanan siber di Indonesia karena memang masih sangat rentan. Kedepannya akan ada Bjorka atau hacker lainnya lebih pandai yang mengancam data-data penting bahkan pribadi Anda semua sekalian.
Oleh sebab itu, ayolah jangan memfokuskan untuk menyerang atau mencari Bjorka justru benahi dulu keamanan siber di negara ini agar lebih bisa mengamankan data-data masyarakat di pemerintah. Jangan meremehkan data pribadi karena dengan terjadinya kebobolan tentu saja akan meningkatkan kejahatan siber lainnya.
6. Data-data Masyarakat mempunyai Hak Mendapatkan Perlindungan
Sudah pernah disindir oleh Najwa Shihab, dimana sebagai rakyat Indonesia sudah patuh untuk memberikan data-data pribadi penting. Hal tersebut sudah sewajarnya mendapatkan perlindungan, terutama seperti janji Kominfo saat kasus pemblokiran PSE. Namun dengan adanya Bjorka pemerintah justru menyalahkan rakyat agar menjaga data-datanya sendiri bahkan solusi “terbaik” mengganti password berkala.
Terlepas dari poin-poin di atas, sudah sewajarnya keamanan siber negara dilindungi oleh pemerintah. Dengan munculnya Bjorka tentu saja membuktikan bagaimana cara kerja keamanan siber di negara yang memang sangat minim juga lemah.
