Setelah Ruang Udara sering membahas terkait cyber crime, tidak terpikirkan untuk memasukkan cyber attack ke dalam salah satu penjelasan. Dewasa ini seringkali menurut data laporan, selain muncul banyak ancaman ternyata tindakan tersebut disertai dengan penyerangan siber dan sayangnya belum tentu semua masyarakat mengetahui cirinya. Oleh sebab itu mari bahas bersama.
Beberapa Karakteristik Cyber Attack yang Sering Terjadi tetapi Tak Disadari
Penggunaan teknologi saat ini sudah tidak bisa dihindari lagi, hampir setiap masyarakat menggunakannya. Namun semua dari mereka tak semuanya mengetahui tentang cyber attack yang juga mengancam ketentraman dunia maya sekaligus ruang digital lainnya. Bagi Anda yang masih belum paham bisa membaca penjelasan di bawah ini. Sebaiknya tetap berhati-hati dalam menggunakan ruang digital.
1. Menyerang Sistem Komputerisasi Guna Meretas Data

Cyber attack atau serangan siber mempunyai banyak jenis, ada yang menyerang sistem komputerisasi dengan mengirimkan malware serta berbagai virus mematikan. Tujuannya tentu saja meretas data di sana sehingga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal tidak terpuji. Ketika mereka memutuskan meretas data-data penting pastinya menyerang komputerisasinya terlebih dahulu.
Biasanya hal tersebut dilakukan oleh perusahaan besar dengan data-data penting. Meskipun kecil kemungkinannya karena mereka sudah memasang sistem keamanan serba canggih, namun jangan pernah meremehkan hacker atau peretas. Jika ingat kejadian situs resmi Telkomsel diretas seharusnya kemungkinan besar masih bisa terjadi lagi.
2. Modusnya Banyak dan Tidak Semua Orang Awam Teknologi Tahu

Selain menyerang sistem komputerisasi, serangan siber ini mempunyai lebih dari satu modus bahkan lebih banyak dari cyber crime. Sayangnya tidak semua orang awam teknologi mengetahuinya sehingga memang sangat rentan. Oleh sebab itu bagi perusahaan teknologi besar dengan banyak data-data pengguna diharapkan berhati-hati.
Berikan himbauan pada karyawan non teknisi IT apa itu cyber attack dan segala tentangnya. Jangan lengah, karena hal tersebut tidak hanya terjadi pada perusahaan teknologi besar saja, berskala kecil, bahkan mereka masyarakat juga sangat tinggi kemungkinan bisa diretas datanya. Oleh sebab itulah hati-hati ketika menggunakan jaringan wifi public.
3. Tujuannya Tidak selalu Mengincar Uang atau Keuntungan

Jika kejahatan siber sudah pasti mengincar uang dan keuntungan, berbeda dengan cyber attack yang tidak selalu tentang uang. Namun ketika mereka melancarkan retasnya sekali pada perusahaan besar biasanya akan meminta tebusan agar komputerisasi kembali seperti semula. Namun alasan lainnya tidak hanya tentang uang.
Sudah disinggung dimana pada tahun 2017, situs resmi Telkomsel diretas oleh hacker. Hal tersebut karena pelaku merasa kesal dengan tarif pulsa juga paket data yang ditawarkan provider terlalu mahal. Berarti tujuan lainnya dendam pada perusahaan tersebut atau memang ingin meretas karena alasan tertentu.
4. Menyebarkan Virus Termasuk Salah Satu Contohnya

Serangan siber sendiri tidak hanya tentang retas meretas, tetapi juga menyebarkan virus juga malware yang membuat komputerisasi lumpuh. Hal tersebut jika terjadi pada perusahaan besar tentunya akan sulit mengerjakan pekerjaan sehari-hari karyawannya, oleh sebab itu juga membahayakan.
Selain itu dengan adanya malware dan virus, data-data penting yang ada di dalamnya akan terancam hilang atau bahkan diambil oleh peretas. Waspada saja kurang, karena itulah perusahaan teknologi besar pasti memasang sistem keamanan ketat sehingga tidak akan cyber attack masuk.
5. Targetnya Tidak Hanya Perusahaan Besar Semua bisa Terkena

Mungkin memang benar bahwa beberapa pelakunya lebih sering menargetkannya pada perusahaan teknologi besar, namun pada dasarnya tidak hanya itu saja. Semua bisa dengan mudah terkena kejahatan tersebut meskipun system keamanannya sudah dibangun maksimal.
Ibarat kata perusahaan provider besar seperti Telkomsel saja bisa dengan mudah diretas, apalagi situs-situs, computer dan system biasa lainnya? Tentu saja kemungkinannya semakin tinggi, oleh sebab itulah bisa terjadi pada semua pengguna ruang digital.
6. Bisa Terjangkit melalui Jaringan Internet Umum atau Wifi Publik

Mungkin sebagian bertanya, bagaimana cara mereka meretas? Tidak ada target khusus kecuali memang perusahaan besar, di luar itu hacker melakukannya secara acak. Salah satunya dengan masuk ke dalam celah jaringan internet public sehingga diharapkan Anda lebih berhati-hati ketika menggunakannya di café atau tempat umum lainnya.
Sama seperti serangan di dunia nyata, cyber attack tidak ada yang bisa menebak kapan terjadinya bahkan apakah menjadi targetnya. Oleh sebab itulah perusahaan teknologi besar menghindarinya dengan menggunakan sistem keamanan terbaik.