Apps  

6 Aplikasi Trading Online Asing yang Wajib Diwaspadai

Aplikasi Trading Online Asing
Source : indozone.news

Kemampuan untuk cepat berpikir, cermat menganalisa dan tepat memutuskan adalah daftar kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang trader. Tingkat kewaspadaan menjadi lebih tinggi ketika seseorang telah terlatih dan terbiasa melakukan trading menggunakan aplikasi trading online asing.

Ketahui Daftar Aplikasi Trading Online Asing yang Perlu Diwaspadai

Pembelajaran tentang trading tidak bisa terfokus dari satu sumber saja. Buku, mentor, video pembelajaran, dan majalah hanyalah sedikit dari banyak referensi yang bisa digunakan. Termasuk sebuah review pengguna aplikasi trading online asing, jangan-jangan itu aplikasi trading bodong.

1. Kasus Aplikasi Trading Quotex

Source : gatra.com
Source : gatra.com

Berhati-hatilah apabila mendapati nama Quotex pada sebuah aplikasi trading online asing, karena aplikasi tersebut terbukti sebagai aplikasi trading online tipu-tipu atau bodong. Untungnya, aktor menyebarnya aplikasi tersebut yang inisialnya DS dari Bandung telah diringkus pihak berwajib. Waspadalah, waspadalah!

Baca juga : 6 Perbedaan Sosial Media Sekarang dan Dulu

Modus yang digunakan tentu saja dengan mengiming-imingi aset besar dengan cara pengguna menebak harga aset tersebut naik atau turun. Modal yang digunakan pada aplikasi ini dapat berupa saham, emas juga crypto. Pemilik Quotex sendiri adalah perusahaan dari Seychelles, Afrika Timur.

2. Kasus Aplikasi Trading Binomo

Source : sahamok.net
Source : sahamok.net

Aplikasi trading online asing kedua yang perlu diwaspadai adalah Binomo. Lagi-lagi, aplikasi tersebut menyeret tersangka IK ke badan hukum tepatnya Februari 2022 lalu. Aplikasi trading yang seharusnya menguntungkan ini rupanya hanyalah aplikasi judi dengan berkedok investasi Binomo.

Sebenarnya banyak tawaran investasi dari aplikasi Binomo ini seperti saham, mata uang dan indeks saham, tetapi jika tidak berhati-hati trader bisa tertipu mentah-mentah hanya disebabkan kurang waspada saja. Penting untuk lebih teliti dalam memilih aplikasi trading online yang ditemui.

3. Kasus Aplikasi Trading Viral Blast

Source : youtube.com
Source : youtube.com

Viral Blast menjadi aplikasi trading yang viral seperti namanya, namun viralnya bukan karena hal yang positif melainkan karena hal negatif berupa penipuan. Uniknya, salah satu pemiliknya buka suara melalui video di siaran publik YouTube dengan menjelaskan skema penipuan yang dilakukannya.

Rupanya, modus yang digunakan aplikasi trading online asing tersebut adalah metode sistem operasi skema Ponzi dan withdraw. Hasil dana investasi yang terkumpul dari pengguna tidak digunakan seperti seharusnya, justru digunakan untuk mengaliri dompet para pembesar di Viral Blast.

4. Kasus Aplikasi Trading Fahrenheit

Source : vidiocdn.com
Source : vidiocdn.com

Aplikasi trading online asing yang bersifat tipu-tipu selanjutnya adalah Fahrenheit. Seorang artis Chris Ryan melaporkan kepada pihak yang berwajib, bahwa terjadi indikasi penipuan yang mencapai angka Rp 5 triliun pada aplikasi Fahrenheit. Tentu saja bukan angka yang sedikit, untuk itulah perlu waspada.

Setelah ditelusuri ternyata memang benar, penipuan yang dilakukan aplikasi Fahrenheit cukup lihai dengan membuat transaksi bodong yang seolah-olah transaksi MC (Margin Call). Member dibuat melakukan transaksi paksa demi menyelamatkan akunnya yang ternyata adalah sebuah penipuan.

5. Kasus Aplikasi Trading Evotrade

Source : kontan.co.id
Source : kontan.co.id

Evotrade merupakan aplikasi trading online asing bodong yang lagi-lagi menggunakan skema ponzi. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga menghipnotis member dengan robot trading Forex yang bisa membantu investor secara otomatis. Keuntungan yang dijanjikan pun menggiurkan dengan total mencapai 10 persen.

Baca juga : 6 Alasan Selebritis Korea Selatan Menikah di Usia 30 ke Atas

Untungnya, kasus Evotrade telah diproses pihak berwajib dengan melibatkan sekurang-kurangnya tujuh tersangka, salah satunya adalah seorang pemilik Evotrade inisialnya AD. Sebelum banyak merajalela, memang perlu dilakukan penindakan yang tegas terhadap aplikasi trading bodong ini.

6. Kasus Aplikasi Trading DNA Pro

Source : pikiran-rakyat.com
Source : pikiran-rakyat.com

Tidak tanggung-tanggung, DNA Pro terlibat kasus penipuan yang mencapai angka Rp 97 miliar. Dapat dibayangkan berapa banyak member yang telah tergiur dan tertipu dengan iming-iming yang dijanjikan di awal. Menurut laporan, DNA Pro menjanjikan sistem penjualan langsung dengan skema piramida.

Tidak cukup sampai di situ, DNA Pro juga mengaku sudah mengantongi legalitas di Indonesia. Untungnya kebenaran datang meski di akhir, kebohongan tersebut terungkap setelah para member tidak bisa melakukan withdraw ke rekening masing-masing padahal dana di aplikasi tertera masih utuh.

Banyaknya aplikasi trading online asing yang perlu diwaspadai menandakan banyaknya peluang untuk bisa memanfaatkan situasi demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Memahami kelebihan dan kekurangan sebuah aplikasi trading juga memudahkan seseorang menentukan strategi trading terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *