Security Alert : Mengapa Pelaku pig Butchering Scam Memilih Sosial Media sebagai Tempat Beraksinya?

Source : nextren.grid.id
Source : nextren.grid.id

Sudah pernah dibahas oleh Ruang Udara beberapa hari yang lalu tentang Pig Butchering Scam, penipuan dengan metode penggendutan rekening investasi kripto. Oleh sebab itu memang belum banyak dan jangan sampai terjadi berkelanjutan korbannya di Indonesia. Namun bukan berarti Anda tidak mungkin menjadi korban, karena kemungkinan menjadi korban masih tinggi terutama mereka dengan simpanan uang lumayan banyak. Lalu mengapa pelaku menjadikan tempat beraksi di sosmed?

Beberapa Alasan Pelaku Pig Butchering Scam Menjadikan Sosmed Tempat Beraksi

Beraksi dalam hal ini adalah mereka mencari mangsanya melalui sosial media, hingga aplikasi dating untuk mencari calon korbannya. Namanya saja penipu, mereka selalu punya cara membujuk calon korbannya. Bahkan ada satu dua pelakunya menggunakan modus hipnotis agar korban mau melakukan semua perintahnya. Oleh sebab itu harus terus waspada dan berikut alasan mengapa mereka memilih sosmed menjadi tempat beraksinya.

1. Jangkauan yang Luas Memberikan Banyak Calon Korban dari Luar Wilayahnya

Source : inews.co.id
Source : inews.co.id

Jika kembali lagi dengan melihat salah satu korban pig butchering scam warga Indonesia berinisial AA, dirinya mengaku mengenal pelaku melalui sosial media mengaku sebagai warga Korea Selatan. Dengan hal itu bisa disimpulkan bahwa menggunakan sosmed jangkauannya dalam mencari korban lebih jauh juga luas. Terlepas apakah benar warga Korsel atau bukan.

Lalu apa tujuannya? Tentu saja kemungkinan ketahuan sebelum mendapatkan uangnya lebih tipis daripada di negara sendiri. Mengingat FBI sedang mencari dan mempelajari lebih lanjut tentang penipuan tersebut. Pelaku merasa Indonesia masih belum banyak pelakunya dan banyak warganya menggunakan sosmed untuk menjalin hubungan dengan WNA.

2. Lebih Mudah Memanipulasi Calon Korban melalui Sosial Media

Source : idntimes.com
Source : idntimes.com

Pig butchering scam ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada sosial media seperti Instagram dan Facebook saja, tetapi juga aplikasi dating. Disana banyak sekali korban yang berpotensi tinggi mau diajak pendekatan karena sebagian memang mencari jodoh sehingga mudah untuk memanipulasinya agar terpancing lebih intim mengenal pelaku.

Oleh sebab itulah kebanyakan pelaku akan mengaku sebagai WNA meskipun kemungkinan terkadang mereka mungkin orang Indonesia. Melihat mata uang yang digunakan dollar belum tentu pelakunya berasal dari luar negeri karena penipu sekarang sangatlah lihai, bahkan keniatannya dibuktikan menciptakan aplikasi kripto abal-abal dengan proses sangat meyakinkan di dalamnya.

3. Metode Terbaik untuk Melakukan Pendekatan Pertama dengan Korbannya

Source : liputan6.com
Source : liputan6.com

Tidak bisa dipungkiri bahwa sosial media memang menjadi metode terbaik untuk melakukan pendekatan. Hal tersebut pada akhirnya juga dilakukan oleh pelaku kejahatan pig butchering mendekati calon korbannya. Sosmed sendiri luas penggunaannya, dari Instagram hingga aplikasi chatting seperti WhatsApp juga dating.

Oleh sebab itulah menjadi metode terbaik bagi pelaku untuk melakukan pendekatan pertama dengan korbannya. Melihat penjelasan di poin sebelumnya bahwa biasanya mereka akan mencari calon korban yang memang sedang mencari pasangan atau mudah didekati. Jangan berbicara pada orang asing seperti petuah orang tua ke anaknya ternyata memang benar adanya.

4. Lebih Private saat Melancarkan Aksinya ketika Pendekatan

Source : blog.chainalysis.com
Source : blog.chainalysis.com

Sosial media sendiri meskipun jangkauannya luas dan banyak penggunanya, namun pada dasarnya antara satu pengguna dengan lainnya ketika melakukan percakapan melalui pesan lebih private. Hal tersebut tentunya akan memudahkan pelaku mendekati bahkan berpindah ke aplikasi chatting seperti WhatsApp dan sejenisnya.

Mungkin melihat kesaksian dari AA, karena dia sudah berkeluarga kemungkinan pendekatan yang dilakukan hanya sebatas teman. Sedangkan untuk tujuan lain mereka mencari pasangan pasti akan sangat percaya bahkan mengira mereka serius, mengingat pelaku akan melakukan segala hal agar bisa mendapat kepercayaannya termasuk melakukan panggilan video.

5. Ada Berbagai Jenis Calon Korban hanya Perlu Memilihnya

Source : straitstimes.com
Source : straitstimes.com

Pengguna sosial media sendiri sangatlah banyak, bahkan jika dilihat dari jangkauannya setiap masyarakat di belahan bumi bagian manapun akan menggunakannya. Oleh sebab itulah alasan selanjutnya karena ada berbagai jenis calon korban, sehingga pelaku hanya perlu memilihnya dan melancarkan aksinya dengan sangat mulus.

6. Membuatnya Menjadi Seperti Kejahatan Siber Lainnya

Source : ids.ac.id
Source : ids.ac.id

Pig Butchering Scam memang sejak awal sudah termasuk dalam kejahatan siber, namun dengan menggunakan sosial media pelakunya seperti memberikan kepatenannya. Dimana modus tersebut sudah masuk ke dalam kelompok kejahatan siber sehingga pelakunya sendiri bebas dalam melancarkan aksinya karena cybercrime cenderung sulit ditemukan pelakunya.

Meskipun Anda tidak percaya dengan investasi kripto atau bahkan tidak paham sama sekali, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi korbannya. Oleh sebab itu semua orang wajib waspada terhadap pig butchering scam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *